Selasa, 07 Juni 2011

ALKOHOL BUKAN OBAT PUTUS CINTA


Banyak pria, bahkan wanita melarikan diri dari luka putus cinta, dan mengobati sakit hatinya lewat alkohol. Mereka berpikir bahwa alkohol dapat (meski) sesaat, membantu mereka melupakan sakitnya putus cinta. Namun tidak jarang juga banyak yang melakukan hal-hal bodoh saat mereka dimabukkan alkohol.
Alkohol berfungsi mengamplify, memperbesar emosi/perasaan Anda. Ketika Anda sedang bahagia, mengenggak alkohol dan membuat diri Anda mabuk, berakibat kebahagiaan yang luar biasa. Anda akan tertawa terbahak-bahak melupakan semua kesulitan yang mungkin Anda miliki.
Namun ketika Anda sedang putus cinta dan patah hati, larut dalam mabuk alkohol adalah hal terbodoh yang mungkin anda lakukan, selain menguntit (stalking) mantan pacar Anda.
Mengapa?
Karena alkohol akan melipatgandakan perasaan sedih dan tidak karuan Anda.
Anda akan semakin merasa pathetic, sedih, marah, dll. berkali kali lipat dibanding perasaan aslinya.
Hasilnya, semua emosi putus cinta itu akan membuat Anda melakukan hal-hal konyol seperti menghubungi mantan Anda, dan memaksa untuk balikan/jadian kembali. Menangis tersedu sedu di depan teman Anda, bahkan di depan/ketika menelepon mantan Anda. Anda tak mampu berpikir jernih. Sesaat Anda berpikir dengan menunjukkan kelemahan, sang mantan akan merasa simpati, dan menerima Anda kembali.
Tapi, kita tahu, yang membuat wanita tertarik pada pria, bukanlah rasa simpati. Bukan rasa kasihan…
Jadi, usahakan untuk menghindari alkohol ketika sedang putus cinta.